Cara Membuat SKP Yang Benar Sesuai Angka Kredit
Di kesempatan kali ini admin akan menawarkan sedikit klarifikasi mengenai bagaimana cara membangun Sasaran kerja staff (SKP) yang beik dan benar sesuai dengan hukum yang berlaku. Pada proses penyusunan SKP bersama-sama langkah-langkahnya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, namun demikian masih banyak pun staff yang pada hal ini PNS merasa kebingungan pada hal membangun dan menyusun target kerja PNS. Postingan kali ini ingin menawarkan pandangan bahwa pada menyusun SKP bersama-sama tidaklah terlalu sulit ibarat yang dibayangkan alasannya ialah apabila kau tak memiliki fundamental pengetahuan pada menyusun SKP hasilnya memang hal pada menyusun SKP akan terasa betul-betul sulit dan apabila kau telah memiliki fundamental pemahaman pada menyusun SKP hasilnya kau akan simpel pada membangun SKP.
SKP untuk staff berbeda-beda misalnya apabila kau akan membangun SKP non fungsional (Staff) hasilnya pada proses penyusunannya tidaklah terlalu berat alasannya ialah tak memerlukan perhitungan angka kredit, sedangkan penyusunan SKP untuk fungsional pengajar hasilnya mesti memasukkan angka kredit yang betul-betul di perlukan untuk seorang pengajar bagi menjadi fundamental pada proses kenaikan pangkat.
Postingan ini akan menawarkan klarifikasi bagaimana cara menawarkan angka kredit pada setiap point yang terdapat di pada rincian SKP yang di bikin oleh pengajar. Perlu di ketahui bahwa perhitungan angka kredit untuk setiap pengajar tidaklah sama alias berbeda-beda tergantung dari pangkat dan golongan masing-masing pengajar.
SKP di bikin setiap tahun dan dinilai oleh pejabat penilai pada satuan unit kerja masing-masing PNS. Sekiranya anak sekolah di setiap tahun memperoleh raport bagi mengetahui prestasi yang di perolehnya hasilnya semacam itu pun dengan pengajar dimana pengajar pun memperoleh penilaian dari hasil kerja yang telah dilakukannya pada format SKP yang dulu di sebut dengan DP3 (daftar penilaian kesibukan).
SKP ialah sebuah pengganti dari DP3 namun memiliki kegunaan yang sama hanya saja ada point-point yang sedikit berbeda yang mesti di masukkan kedalam SKP dan tak ada di pada DP3.
Seperti yang kita ketahui bahwa ketika ini telah banyak aktivitas SKP yang beredar di internet, namun tak banyak orang yang memahami bagaimana cara membangun dan menyusun SKP yang benar. Sekiranya kau membangun SKP hanya berdasarkan aktivitas semata dan tak memahami alur kerja SKP yang bersama-sama hasilnya percuma saja kau pada membangun SKP tersebut. Hal urgen untuk seorang pengajar pada membangun dan menyusun SKP yaitu mesti memahami cara pada memilih angka kredit yang mesti dimasukkan di setiap point yang di tulis di pada target kerja yang di bikin.
Baiklah berikut ini fundamental angka kredit pada penyusunan SKP pengajar yang perlu bagi di pahami.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 3A hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 13,13
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 10,50
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 7,88
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 5,25
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 2,63.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 3B hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 11,88
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 9,50
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 7,13
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 4,75
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 2,38.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 3C hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 25,31
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 20,25
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 15,19
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 10,13
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 5,06.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 3D hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 24,38
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 19,50
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 14,63
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 9,75
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 4,88.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 4A hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 37,19
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 29,75
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 22,31
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 14,88
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 7,44.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 4B hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai yaitu sama dengan angka kredit di golongan 4A.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 4C hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 36,25
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 29,00
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 21,75
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 14,50
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 7,25.
Untuk pengajar yang memiliki golongan 4D hasilnya pada membangun SKP khususnya di rincian penilaian daya kerja pengajar pada proses pembelajaran hasilnya angka kredit yang dipakai ialah selaku berikut:
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SANGAT BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 48,44
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “BAIK” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 38,75
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “CUKUP” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 29,06
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “SEDANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 19,38
· Sekiranya pengajar tersebut performanya “KURANG” hasilnya jumlah angka kredit yang dimasukkan di pada unsur utama pembelajaran ialah 9,69.
UNTUK LEBIH JELASNYA MAKA ANDA DAPAT MELIHAT PADA GAMBAR ATAU TABEL ANGKA KREDIT SESUAI GOLONGAN DI BAWAH INI :
Selaku rujukan : Seorang pengajar atas nama MARTONO pangkat Penata Muda golongan IIIA mendidik 24 jam seminggu. Di Januari 2020 menyusun SKP dengan perkiraan nilai PK Pendidik bagi pelaksanaan pembelajaran yakni “BAIK”, sehingga diperoleh Angka Kredit per tahun sebesar 10,50.
Berikutnya yakni memilih angka kredit bagi point penugasan yang dikerjakan dalam kurun waktu 1 Tahun dan penugasan yang di kerjakan dalam kurun waktu kurang dari 1 Tahun.
· Bagi penugasan yang di lakukan dalam kurun waktu 1 Tahun hasilnya jumlah angka kredit yang di berikan yaitu sebesar 5% dari jumlah angka kredit di point pertama-tama yakni di rincian pembelajaran.
· Sedangkan Bagi penugasan yang di lakukan yang kurang dari 1 Tahun hasilnya jumlah angka kredit yang di berikan yaitu sebesar 2% dari jumlah angka kredit di point pertama-tama yakni di rincian pembelajaran.
Selaku rujukan : Seorang pengajar atas nama EKO PERKOSO memiliki pangkat Penata Muda tingkat I golongan IIIB mendidik 24 jam seminggu. Di Januari 2020 menyusun SKP dengan perkiraan nilai PK Pendidik bagi pelaksanaan pembelajaran yakni “BAIK”. Selain mendidik, EKO PERKOSO pun menerima kewajiban perhiasan lain yaitu selaku wali kelas dan pengawas ulangan umum semester ganjil. Karenanya Angka Kredit yang diperoleh EKO PERKOSO yakni:
· AK selaku pengajar dengan PK “Bagus” = 9,50
· AK selaku wali kelas (penugasan 1 tahun) 5% x 9,50 = 0,48
· AK selaku pengawas ulangan umum semester ganjil (penugasan < 1 tahun / temporer) 2% x 9,50 = 0,19
Bagi Lebih jelasnya berikut ini gambar tabelnya:
Selain itu bagi perhitungan angka kredit di rincian kerja pengajar yang lainnya hasilnya sanggup dilihat di bawah ini:
PADA UNSUR UTAMA
· Pengawas penilaian dan penilaian hasil mencar ilmu semester ganjil dan genap 2% x ANGKA KREDIT PEMBELAJARAN x 2 = ………
· Sekiranya mengerjakan training PKB dan memiliki akta hasilnya setiap akta memiliki jumlah angka kredit sebesar 1
· Sekiranya membangun karya ilmiah pada format PTK hasilnya 1 PTK memiliki angka kredit sebesar 4.
PADA UNSUR PENUNJANG
· Pengawas ujian sekolah = 0,08
· Pengawas ujian nasional = 0,08
· Menjadi anggota aktif kepramukaan = 0,75
· Menjadi anggota aktif organisasi profesi = 0,75
Sekiranya kau membutuhkan klarifikasi komplit mengenai rujukan cara membangun SKP yang benar sesuai golongan, hasilnya kau sanggup mengunduhnya (Michael Elkan